fieldtrip
Fieldtrip Highscope Indonesia ke Wangi Furniture Workshop
17 Desember 2013, blue room highscope Indonesia Cilandak Jakarta Selatan datang ke workshop kami dengan menggunakan dua minibus yang di dampingi oleh Mrs Cici, Miss Nadya, dan Miss Rindy. Pada awalnya anak-anak bingung, tempat apakah ini ? kotor dan berantakan adalah kesan awal yang mereka sampaikan ketika baru tiba di workshop kami.
Setelah melepas alas kakinya masing-masing, anak-anak masuk keruangan untuk diberikan penjelasan apa itu furniture workshop. Mereka di tunjukan gambar dan foto-foto furniture seperti lemari, kursi, meja dan lain sebagainya. Tidak lupa diperkenalkan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat furniture, anak-anak cukup antusias foto-foto furniture dan melihat bahan-bahan material yang berwarna-warni dan bertekstur.
Setelah melihat bahan-bahan pembuat furniture, mereka di berikan kertas untuk menggambar dan mewarnai furniture. Ternyata mereka semua memiliki bakat untuk menjadi interior design. Dengan penuh keriangan mereka menggambar lemari, kursi dan meja. Warna-warna yang dipakai kebanyakan warna-warna terang seperti merah, kuning, hijau dan lain sebagainya.
Selesai mewarnai mereka di ajak ke tempat pemotongan triplek dan kayu, ya tempat yang kotor dan cukup berantakan. Dari kejauhan anak-anak melihat bagaimana triplek di potong menggunakan gergaji, suaranya sangat bising sekali, beberapa anak-anak ada yang menutup mata dan kupingnya. Setelah itu mereka melihat bagaimana kayu solid dipotong, kali ini jaraknya lebih dekat dan tidak terlalu bising.
Kemudian mereka di ajak keruangan, diperkenalkan alat-alat pembuat furniture lainnya seperti bor dan mesin amplas. Satu persatu anak-anak mencoba mesin yang telah disediakan. Selesai itu kami pun memperagakan bagaimana menggunakan palu untuk memasukan paku dan bagaimana memasukan skrup, anak-anak pun bergantian memasukan paku menggunakan palu yang telah kami sediakan, sebagian anak-anak yang lain bergantian memasukan skurp kedalam triplek dengan menggunakan obeng.
Triplek pun kami bagikan tidak ketinggalan amplasnya, Ya sekarang saatnya anak-anak mencoba bagaimana caranya mengamplas triplek. Meskipun sudah menggunakan sarung tangan, namun tetap saja ada anak yang tangannya kemasukan serbuk kayu. Dengan sigap serbuk kayu itu di keluarkan tanpa meninggalkan luka.
Selesai mengamplas triplek sekarang saat nya triplek di berikan lapisan, pertama-tama anak-anak dibagikan kuas untuk mengambil lem, kemudian lapisan berwarna di rekatkan sambil ditekan kuat-kuat. Ada yang lem nya sedkit, ada yang lemnya kebanyakan sampai tumbah-tumpah kelantai.
Sekarang saatnya untuk belajar mengecat triplek dengan menggunakan kuas. Satu persatu anak-anak mengambil kuas baru dan memasukannya ke wadah cat. Kuas pun langsung diangkat tanpa meniriskan cat terlebih dahulu di pinggir kaleng alhasil cat tumpah kemana-mana. Cat yang di gunakan adalah cat berbasis air dan tidak mengandung racun sehingga tidak berbahaya bagi anak-anak.
Hari semakin siang, udara pun terasa panas, beberapa anak ada yang rewel karena kelelahan dan kepanasan. Akhirnya kami semua masuk untuk menikmati kue dan minuman yang telah disediakan. Tepat pukl 11.30 mereka semua pulang dengan membawa palu yang telah kami sediakan, oiya palu itu dipakai untuk memukul segala macam benda yang ada di sekitar anak-anak termasuk mobil minibus yang akan mengantar anak-anak kembali ke sekolah Highscope Indonesia
*klik foto untuk memperjelas dan memperbesar gambar